Timor Tengah Utara, NTT — Upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di kawasan perbatasan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (17/8/2025), berlangsung khidmat dan penuh makna. Ribuan masyarakat, pelajar, pegawai pemerintah, serta unsur lintas instansi hadir untuk memeriahkan peringatan hari bersejarah tersebut.
Di Stadion Mini RTP Wini, Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI Komjen Pol Makhruzi Rahman bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dengan mengenakan pakaian adat Raja Insana, ia memimpin jalannya upacara sekaligus membacakan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian selaku Kepala BNPP RI.
Dalam amanatnya, Makhruzi menyampaikan apresiasi mendalam dari pemerintah pusat kepada masyarakat perbatasan.
“Atas nama pemerintah, Kepala BNPP RI, bersama Bapak Presiden Prabowo, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat yang serentak hadir dalam upacara kemerdekaan di 15 Pos Lintas Batas Negara. Kehadiran Saudara/i adalah wujud nyata komitmen untuk menjaga kedaulatan dan merawat perbatasan sebagai bagian dari NKRI,” ujar Makhruzi membacakan amanat Mendagri.
Makhruzi menegaskan bahwa kawasan perbatasan bukan hanya pintu keluar-masuk antarnegara, melainkan cerminan kedaulatan bangsa. “Perbatasan adalah beranda depan negara. Setiap jengkal tanah adalah milik bangsa yang wajib kita pertahankan. Tidak boleh ada sejengkal pun yang hilang.”
Lebih lanjut, Makhruzi memberikan tiga catatan penting bagi masyarakat perbatasan. Pertama, pada aspek ekonomi, hilirisasi harus menjadi strategi dalam menciptakan rantai pasok baru yang efektif hingga ke kawasan perbatasan. PLBN, kata dia, harus dimanfaatkan sebagai pintu ekspor nasional yang mampu membanjiri negara tetangga dengan produk unggulan dalam negeri.
Kedua, peningkatan kualitas pelayanan di PLBN perlu terus diperkuat. Standar manajemen mutu harus diterapkan agar pelayanan kepada pelintas batas, baik WNI maupun WNA, semakin profesional dan optimal.
Ketiga, Makhruzi mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Cintailah Indonesia dengan segenap hati dan jiwa. Persatuan adalah kekuatan terbesar kita untuk menjaga perbatasan,” ujarnya.
Usai membacakan amanat, Makhruzi kembali menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme masyarakat perbatasan. Ia menilai semangat warga di Wini NTT mencerminkan nasionalisme yang kuat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta upacara yang hadir dengan penuh disiplin. Momentum ini adalah penghormatan bagi jasa para pahlawan, proklamator, dan pejuang bangsa,” jelas Makhruzi.
Bertindak sebagai komandan upacara, Danki Satgas Pamtas RI-RDTL Lettu Arh Suparlan yang berhasil mengarahkan jalannya kegiatan sehingga berlangsung tertib dan lancar.
Upacara ini turut dihadiri oleh Kelompok Ahli BNPP RI Nurkholis, Kapolres TTU, Asisten I Kabupaten TTU, Wakil Ketua DPRD Kabupaten TTU, Kepala BPPD Kabupaten TTU, Perwakilan Unidade Policia Federal RDTL, Camat Insana Utara, unsur CIQS, Satgas Pamtas RI-RDTL, TNI-POLRI, pelajar, serta ratusan masyarakat Kecamatan Insana Utara.
Antusiasme masyarakat semakin terasa saat rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama, lomba-lomba tradisional, serta partisipasi aktif siswa-siswi. Suasana penuh keakraban ini memperkuat ikatan kebersamaan di tengah perayaan kemerdekaan.
Peringatan HUT ke-80 RI di PLBN Wini menjadi simbol kuat bahwa masyarakat perbatasan tidak hanya menjaga garis terluar negara, tetapi juga merawat jiwa nasionalisme yang mengakar. Momentum ini menegaskan bahwa perbatasan adalah etalase bangsa, tempat semangat persatuan, cinta tanah air, dan harapan masa depan Indonesia terus berkobar.
(Bagas R/Humas BNPP RI)
Komentar