Boven Digoel, 1 September 2025 — Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun memfasilitasi pelaksanaan survei densifikasi atau perapatan pilar batas negara Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) tahun 2025 yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Kegiatan ini berlangsung sejak 6 hingga 30 Agustus 2025 di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.
Sebanyak 40 personel terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari tim surveyor BIG, anggota Topdam Cenderawasih, personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, serta Tenaga Bantuan Operasional (TBO).
Dalam pelaksanaan survei, telah dipasang 20 pilar tanda batas negara dengan rincian satu pilar tipe A dan 19 pilar tipe B. Jarak antar pilar berkisar antara 550 hingga 600 meter, sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan.
Sebagai tahap akhir, pada Sabtu (30/8/2025), konstruksi pilar MM 8.2 berhasil diselesaikan. Pilar ini terletak sekitar 1 kilometer dari checkpoint timur PLBN Yetetkun. Proses pemasangan pilar tahap terakhir tersebut turut dihadiri langsung oleh Kepala PLBN Yetetkun, Issak Mewed, bersama jajaran staf PLBN.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI, Dr. Nurdin, memberikan apresiasi atas terlaksananya survei densifikasi ini. Menurutnya, pembangunan pilar batas negara merupakan langkah penting dalam mempertegas kedaulatan dan memberikan kepastian hukum di wilayah perbatasan.
“Pemasangan 20 pilar di Distrik Ninati ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga batas negara sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat di kawasan perbatasan,” ujar Dr Nurdin.
Lebih lanjut, Dr Nurdin menegaskan bahwa BNPP RI akan terus bersinergi dengan BIG, TNI, serta instansi terkait lainnya dalam memperkuat pengelolaan batas negara.
Sementara itu, Kepala PLBN Yetetkun, Issak Mewed, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung kegiatan strategis yang berkaitan dengan penegasan batas negara.“Kami siap memfasilitasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan batas negara. Kehadiran pilar-pilar ini bukan hanya simbol kedaulatan, tetapi juga bentuk nyata penguatan integritas wilayah Indonesia di perbatasan.”
Issak menambahkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, lancar, dan mendapat dukungan penuh dari berbagai unsur yang terlibat. “Sinergi antarinstansi dengan PLBN Yetetkun menunjukkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting untuk menjaga keutuhan wilayah negara,” katanya.
Dengan selesainya kegiatan survei densifikasi ini, keberadaan pilar-pilar batas diharapkan semakin mempertegas garis demarkasi antara Indonesia dan Papua Nugini. Hal ini sekaligus memperkuat peran PLBN Yetetkun sebagai garda terdepan pengelolaan perbatasan negara, tidak hanya dalam pelayanan lintas batas, tetapi juga dalam mendukung kegiatan strategis pertahanan dan kedaulatan negara.
(Humas BNPP RI)
Komentar