Lintas Batas
Beranda » Berita » Penguatan Ekonomi dan Keamanan Kawasan Perbatasan di PLBN Yetetkun, BNPP RI Rumuskan Langkah Strategis

Penguatan Ekonomi dan Keamanan Kawasan Perbatasan di PLBN Yetetkun, BNPP RI Rumuskan Langkah Strategis

Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) melalui Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Irjen Pol. Edfrie R. Maith melakukan identifikasi kondisi perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun pada Selasa (9/9/2025). (Foto: Humas BNPP RI)

Boven Digoel, Papua Selatan, 11 September 2025 — Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) melalui Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Irjen Pol. Edfrie R. Maith melakukan identifikasi kondisi perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun pada Selasa (9/9/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau sekaligus menjawab berbagai tantangan dan merumuskan langkah strategis BNPP RI guna memperkuat ekonomi serta keamanan kawasan perbatasan.

Rangkaian kegiatan Irjen Pol. Maith diawali dengan peninjauan jalur kedatangan dan keberangkatan, serta diskusi bersama petugas dan pengelola PLBN serta unsur petugas CIQS dan instansi terkait yang bertugas di PLBN Yetetkun.

Dalam diskusi, sejumlah isu strategis dibahas, mulai dari aktivitas ekonomi masyarakat, keterbatasan infrastruktur, hingga persoalan warga negara Indonesia (WNI) yang masih tinggal di wilayah Papua Nugini.

Irjen Pol. Maith menegaskan bahwa penguatan perbatasan tidak hanya soal fisik, tetapi juga menyangkut kesejahteraan masyarakat di Kawasan perbatasan negara.

“Warga sekitar PLBN Yetetkun cukup aktif melakukan interaksi dagang dengan warga PNG. Tantangan kita adalah bagaimana meningkatkan daya tarik produk Indonesia agar lebih diminati oleh masyarakat di seberang,” kata Maith.

Selain itu, Maith juga menyoroti adanya sekitar 100-500 kepala keluarga WNI yang masih menetap di Papua Nugini. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian serius melalui program repatriasi yang terkoordinasi dengan pemerintah daerah.

“Kita perlu memastikan hak-hak warga negara tetap terlindungi. Program repatriasi harus dipersiapkan secara matang agar mereka dapat kembali dengan aman dan memperoleh penghidupan yang layak di tanah air,” jelas Maith.

Maith juga menekankan pentingnya peningkatan fasilitas pengamanan dan penambahan personel TNI/Polri untuk memperkuat pengawasan perbatasan.

Di PLBN Yetetkun terdapat rata-rata 80 orang melintas setiap harinya, baik dari Indonesia maupun PNG, sehingga dukungan keamanan menjadi faktor vital.

Dalam kunjungannya, Irjen Pol. Maith disambut langsung oleh Kepala PLBN Yetetkun Issak Mewed bersama jajaran staf PLBN, serta didampingi oleh Kepala Badan Perbatasan Daerah Kabupaten Boven Digoel, Lazarus Kupun, Kapolsek Waropko, bersama perwakilan instansi terkait.

Kunjungan ini memberikan gambaran komprehensif mengenai dinamika di PLBN Yetetkun. BNPP RI berkomitmen memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dalam rangka optimalisasi pengelolaan perbatasan, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun keamanan.

Dengan langkah strategis yang terukur, pengelolaan PLBN Yetetkun diharapkan tidak hanya menjadi pintu gerbang antarnegara, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi dan simbol kehadiran negara di tapal batas.

(Issak Mewed/BNPP RI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *