Lintas Batas
Beranda » Berita » Kamboja Klaim Aksi Militer Terencana Thailand Telah Langgar Gencatan Senjata

Kamboja Klaim Aksi Militer Terencana Thailand Telah Langgar Gencatan Senjata

Bendera Kamboja dan Thailand/ilustrasi. (Foto: everypixel.com)

Phnom Penh, 12 Agustus 2025 — Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja pada Senin (11/8/2025) menyatakan rencana aksi militer yang diumumkan Panglima Angkatan Darat Wilayah 2 Thailand Letjen Boonsin Padklang merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata yang telah disepakati kedua negara. Boonsin dilaporkan mengumumkan tindakan untuk merebut Kuil Ta Krobey dan menutup Kuil Ta Moan Thom pada Minggu (10/8/2025).

Wakil Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Letjen Maly Socheata mengatakan, pernyataan itu merupakan bukti tak terbantahkan dari upaya provokatif dan terencana untuk menyerang kedaulatan dan integritas teritorial Kamboja.

Aksi Thailand dianggap Kamboja sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dalam pertemuan khusus pada 28 Juli 2025. Serta semangat pertemuan luar biasa Komite Perbatasan Umum (General Border Committee/GBC) yang diadakan pada 7 Agustus 2025 di Malaysia.

Socheata menekankan, selama pertemuan luar biasa GBC itu, Kamboja dan Thailand sepakat bahwa kedua belah pihak tidak boleh memindahkan pasukan, termasuk menahan diri dari melakukan patroli di luar posisi yang saat ini telah ditempati.

“Kamboja menegaskan pendiriannya yang teguh terhadap penyelesaian secara damai, dan mematuhi prinsip perdamaian serta secara ketat melaksanakan perjanjian gencatan senjata,” kata Socheata. “Kamboja berharap Thailand juga akan mematuhi prinsip ini dengan tulus untuk menyelesaikan sengketa perbatasan guna memulihkan perdamaian bagi rakyat kedua negara.”

(Xinhua/Antara)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *