Merauke, 24 Agustus 2025 — Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota, Mathilda B Pusung, turut menjadi narasumber dalam talk show, “Kita Indonesia” yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Merauke, pada Sabtu (23/8/2025). Kegiatan ini digelar serentak di seluruh satuan kerja RRI di Indonesia.
Mathilda menyatakan, PLBN Sota di Merauke, Papua Selatan, saat ini telah menjadi salah satu ikon destinasi wisata perbatasan. Untuk mengembangkan potensi wisata dibutuhkan kolaborasi, kerja sama, dan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Papua Selatan, Pemerintah Kabupaten Merauke, serta kementerian dan lembaga lainnya.
Potensi yang dimiliki PLBN Sota saat ini seperti wisata edukasi seni, wisata budaya, wisata alam, wisata flora dan fauna, serta wisata perkemahan.
“Optimalisasi pariwisata menjadi sektor yang memiliki peluang untuk pertumbuhan ekonomi. PLBN Sota memiliki potensi kawasan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” kata Mathilda.
Mathilda juga menjelaskan, sebagai upaya mendorong pengembangan wisata yang memiliki nilai tambah untuk masyarakat, bisa dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan pasar yang terdapat di PLBN Sota. Baik untuk memasarkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maupun kuliner, sembako, hasil bumi, dan berbagai macam produk lainnya.
Saat ini, pemerintah terus melakukan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, mendorong ekonomi digital, serta didukung dengan mendorong sektor pariwisata.
Ke depannya, sambung Mathilda, PLBN Sota akan memikirkan dan melaksanakan upaya dalam menghadapi berbagai tantangan yang signifikan dalam mengembangkan bisnis mesyarakat lokal. Mulai dari keterbatasan akses terhadap pembiayaan, kurangnya pengetahuan tentang teknologi digital, serta kemampuan untuk strategi pemasaran yang baik.
Salah satu strategi pengembangan UMKM perlu difokuskan pada peningkatan akses pembiayaan melalui program kredit mikro dan bantuan modal dari pemerintah serta lembaga keuangan lainnya.
“Produk UMKM, kuliner, sembako, hasil bumi, belum dimanfaatkan secara optimal karena saat ini masih banyak kios yang kosong dengan alasan tidak memliki modal serta kemampuan untuk strategi pemasaran yang baik,” ujar Mathilda menandaskan.
Sebelumnya, dalam diskusi yang dipandu dipandu oleh Paulina Violetta dan Franky Wohel dimulai dengan mendengar aspirasi dari Kepala Dinas Pendidikan, Kesehatan, dan Pariwisata Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Merauke.
Turut menjadi narasumber lainnya adalah Asisten I Prov. Papua Selatan, G. Joko Guritno; Bupati Kabupaten Mappi, Kristosimus Y. Agawemu; Wakil Bupati Kab. Merauke, Fauzun Nihayah.
Selain itu, Komandan Batalyon, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas-Pamtas) Yonif 312 KH; Letkol Inf Nizar Bachtiar; Wakapolres Kabupaten Merauke, Nuryanty dan Tokoh Masyarakat Malind, Kasimirus Kama Gebze.
Acara yang berlangung di halaman Kantor LPP RRI Merauke Provinsi Papua Selatan ditutup dengan ramah tamah makan bersama oleh narasumber, pejabat yang hadir, dan tamu undangan lainnya.
(Binsar Marulitua/BNPP RI)
Komentar