Kupang, 11 Juli 2025 — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, bersama Pemerintah Negara Timor Leste membentuk tim kerja bidang ekonomi fokus untuk mendorong peningkatan perekonomian kedua wilayah. Gubernur NTT Melki Laka Lena mengatakan, tim yang dibentuk itu sesuai dengan fokus pengembangan potensi di setiap sektor.
“Hal disebut sebagai langkah awal untuk mendorong pengembangan ekonomi dari kedua negara yang tentu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jadi penekanan utama dari pertemuan ini adalah untuk kerja sama ekonomi dengan membentuk tim teknis gabungan dari kedua belah pihak dalam hal ini Pemerintah Provinsi NTT dan RDTL,” kata Melki di hadapan Wakil Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Mariano Sabino Lopes.
Menurut Melki, kolaborasi itu akan fokus pada sektor pertanian, peternakan, perdagangan, dan industri dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti Kamar Dagang dan Industri serta kementerian terkait. Ia menginginkan agar melalui langkah awal itu, baik pemerintah NTT dan Timor Leste dapat memanfaatkan peluang untuk pengembangan ekonomi bersama.
“Tentu harus terus dijaga dan dikoordinasi dengan baik serta terintegrasi secara kuat melalui penyesuaian kebijakan untuk mempermudah mobilisasi masyarakat dan aktivitas ekonomi khususnya di wilayah perbatasan,” jelas Melki.
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Melki, juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat serta kementerian terkait bersama pihak lainnya seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk kelancaran kerja sama ekonomi dan dapat ditingkatkan dari segi kuantitas maupun kualitas.
Adapun Wakil PM Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Mariano Sabino Lopes mengatakan akan mendorong agar kerja sama ekonomi terus ditingkatkan, mengingat potensi yang mendukung antara kedua negara di wilayah Pulau Timor.
Mariano menyoroti potensi ekonomi melalui upaya peningkatan dukungan aktivitas mobilisasi di wilayah perbatasan, kerja sama ajang pariwisata dan budaya hingga pengembangan pertanian, perikanan, dan kelautan sebagai poin strategis untuk dapat mencapai ekspor.
“Saya harap nanti ke depannya kita saling berkomitmen dan meningkatkan peluang bisnis di wilayah perbatasan karena mobilisasi masyarakat sangat tinggi di akhir pekan baik dari Belu ke Timor Leste ataupun sebaliknya,” kata Mariano.
Selain itu, menurut Mariano, perlu pengelolaan irigasi dan sumber daya air secara optimal sebagai bagian dari peningkatan pembangunan pertanian antara kedua negara untuk ketahanan pangan. Kemudian juga kerja sama di bidang kelautan dan perikanan termasuk budidaya kepiting dan potensi udang atau lobster untuk pengembangan ekonomi lokal.
Mariano juga mengatakan, promosi atau ajang pariwisata berbasis budaya dan alam juga dapat dilaksanakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menciptakan daya tarik bagi tamu atau pendatang. “Kita Timor Leste dan NTT ini bersaudara. Kita punya tanggung jawab besar untuk saling mendukung dalam menuju kemajuan peradaban,” pungkas dia.
(antara)
Komentar